Hari ini (27/11) Dr.rer.nat. Abdul Haris Dekan FMIPA UI beserta jajaran menerima kunjungan tim asesor Royal Society of Chemistry (RSC) yang terdiri dari  Dr. Martyn Coles ( Victoria University of Wellington, Australia), Dr. Kevin McCullough (Heriot-Watt University, UK) (Dr. Alice O’Connor, RSC Representative) di Ruang Sidang A Pusat Administrasi Fakultas MIPA UI, Depok.

Kunjungan tim asesor RSC tersebut dalam rangka melakukan akreditasi internasional pada program studi (prodi) sarjana kimia FMIPA UI.

Sebelumnya, Program Studi S1 Kimia FMIPA UI telah terakreditasi secara nasional oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Melalui akreditasi BAN-PT prodi sarjana kimia FMIPA UI berhasil meraih nilai A. Selain itu prodi sarjana kimia FMIPA UI berhasil meraih score 5 dari sakala 7 melalui asesmen tingkat regional ASEAN oleh ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) .

Haris menyampaikan akreditasi ini bukan hanya sebatas kewajiban, tetapi juga merupakan upaya dan komitmen prodi sarjana kimia FMIPA UI dalam meningkatkan standar penjaminan mutu akademik serta mendapatkan pengakuan (recognition) sebagai prodi bertaraf internasional oleh masyarakat kimia di seluruh dunia.

“Akreditasi BAN-PT dan asesmen AUN-QA sudah (diraih), sekarang saatnya meningkatkan standar ke level Internasional, ini penting agar prodi sarjana kimia FMIPA UI di-recognize secara internasional ”. tandasnya.

Hasil dari visitasi tim RSC menjadi dasar evaluasi untuk penilaian akreditasi Program Studi S1 Kimia FMIPA UI. FMIPA UI optimis untuk memperoleh pengakuan internasional melalui akreditasi oleh Royal Society of Chemistry yang merupakan badan akreditasi terbaik bidang kimia.

Kepala Unit Penjaminan Mutu Akademik (UPMA) FMIPA UI Dr. Denny R. Silaban, M.Kom menjelaskan persiapan akreditas RSC ini dimulai sejak April 2018.

Aspek penilaian RSC ini, kata Denny, lebih fokus pada kualitas pembelajaran, diantaranya visi dan misi departemen yang diturunkan dalam LO (learning outcomes), strategic plan yakni strategi agar lulusan mencapai LO, kurikulum, peningkatan keterampilan mahasiswa melalui kegiatan praktikum, kesempatan mahasiswa untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan, serta sistem pelaksanaan tugas akhir mahasiswa.

“Dalam menyampaikan kuliah harus dimasukkan transferable skill, dan dipastikan bahwa transferable skill itu sampai ke mahasiswa”. papar Denny.

Kemudian tentang evaluasi perkuliahan dan mahasiswa, memastikan kualitas akademik, dosen, tenaga kependidikan, hingga sarana dan prasarana, termasuk meminta evaluasi dari stakeholder (dosen, mahasiswa, alumni, pemerintah, industri).

Khusus untuk kimia, lanjut Denny, sarana laboratorium sangat penting, dan juga K3L karena menyangkut bahan-bahan berbahaya.

Masih di hari yang sama, setelah melakukan proses review dokumen akreditasi, tim asesor meninjau langsung ke Departemen Kimia.

Rangkaian kegiatan visitasi ini ditutup dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Dr. Alice O’Connor dengan materi berjudul Engaging with the Royal Society of Chemistry dan Dr. Martyn Coles dengan materi berjudul Low-Valent Chemistry of the Havier Main Group Elements.