FMIPA UI Hadirkan Inovasi i-Share, Kurikulum Kebencanaan Yang Edukatif dan Kreatif Bagi Warga Banten

Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (Pengmas) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Geologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), hadir secara langsung di Desa Umbul Tanjung, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten pada Minggu (29/9/2024), guna memberikan edukasi dan pelatihan tangguh bencana tsunami bagi para guru, pembina pramuka, staf BPBD Kabupaten Serang, serta masyarakat dengan pendekatan yang kreatif dan menarik, melalui inovasi kurikulum kebencanaan bernama i-Share (Innovative Tsunami Hazard Education).

i-Share merupakan bagian dari CREDO (Creative Hazard Education) seri Tsunami. Sebuah kurikulum hasil pengembangan dari mata kuliah Geologi Lingkungan dan Kebencanaan, Prodi Geologi FMIPA UI. i-Share dibuat dengan menggabungkan tiga aspek pembelajaran, yaitu visual, auditori, dan kinestetik.

Tim yang dipimpin oleh Twin Hosea Widodo Kristyanto, M.T. ini berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, yang memberikan dukungan in-kind dengan menyediakan fasilitas tempat dan multimedia yang diperlukan untuk pelatihan. Tidak hanya melibatkan BPBD Kabupaten Serang, kegiatan ini juga melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Serang untuk memperoleh partisipasi aktif yang maksimal dari pihak-pihak terkait dalam pelatihan ini.

“Kegiatan kolaboratif ini merupakan wujud kontribusi Prodi Geologi FMIPA UI dalam mendidik masyarakat dan meningkatkan kesadaran siswa terhadap bahaya bencana geologi. Selain itu, program ini mendukung fokus pengabdian masyarakat UI di Kota Serang, dan sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan yang diusung PBB (SDGs), terutama SDGs nomor 4 (Quality Education), 11 (Sustainable Cities and Communities), dan 15 (Life on Land),” kata Twin.

Dalam pelaksanaannya, Twin dan timnya yang terdiri dari Arham A. Bahri, Otniel J. Palloan, Rani Nabilah, dan Muhammad I. Hibban mendemontrasikan alat peraga tsunami, dan memberikan ilustrasi beserta penjelasan yang mendetail tentang mekanisme dan dampak tsunami kepada peserta. Selain itu, tim juga mendampingi peserta dalam melakukan role playing, yang bertujuan untuk mensimulasikan situasi evakuasi dan penanganan bencana secara nyata.

“Model pembelajaran kreatif ini, membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. Simulasi ini juga tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta tentang risiko bencana, tetapi juga melatih keterampilan mereka dalam menghadapi situasi darurat dengan lebih percaya diri dan efektif.” ujarnya.

Alat peraga yang digunakan terbuat dari boks kontainer plastik yang diberi dua lubang pada satu sisinya. Lubang ini berguna untuk memasukan pipa paralon yang ditempelkan dengan papan. Nantinya pipa akan didorong dan akan membentuk ombak tsunami. Sebelum itu, boks kontainer diisi dengan air dan tanah sebagai rekayasa dari bentuk laut dan pesisir pantai. Bagian pesisir pantai disusun replika rumah-rumahan.

‘Tujuan dari peragaan ini adalah menunjukkan proses gelombang tsunami sampai ke daratan, serta dampak dari gelombang tersebut yang merusak bangunan di sekitar pesisir Pantai,” imbuhnya.

Kepala Bidang Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Serang, Hotman Siregar, S.STP, M.Si., mengatakan inovasi ini menjadi bukti bahwa pendidikan kebencanaan dapat dilakukan dengan cara yang menarik dan efektif. Hal ini sekaligus bisa menjadi solusi bagi BPBD Kabupaten Serang sebagai garda terdepan dalam upaya meningkatkan kapasitas para staf, dan masyarakat, terutama guru dalam membangun ketangguhan tanggap bencana.

“BPBD Kabupaten serang berkomitmen untuk tidak hanya menjadi garda terdepan dalam menghadapi bencana, tetapi juga menjadi mitra yang tanggap dan terpercaya bagi seluruh masyarakat dalam membangun ketangguhan bersama,” ujar Hotman.

Ia berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat yang lebih luas, yakni menciptakan masyarakat yang mampu beradaptasi di wilayah rawan bencana.

Kepala Desa Umbul Tanjung melalui sekretaris Desa Umbul Tanjung, Oman, mengapresiasi upaya tim FMIPA UI. Oman menyampaikan bahwa meskipun Kabupaten Serang merupakan daerah yang rentan terhadap bencana, namun hingga saat ini belum ada kurikulum yang memadai untuk edukasi mengenai kebencanaan, khususnya terkait tsunami. Sehingga, ia menilai perlu adanya kurikulum kebencanaan, mengenai potensi bahaya yang ada di wilayah tempat tinggal mereka.

“Kabupaten Serang dikenal sebagai daerah yang rawan bencana, dan sampai saat ini belum ada kurikulum yang sesuai untuk mengedukasi masyarakat mengenai kebencanaan, terutama yang berkaitan dengan tsunami. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk segera mengembangkan kurikulum yang dapat meningkatkan kesadaran tentang potensi bahaya di wilayah kami,” kata Oman.

Lebih jauh, ia mengatakan, materi kebencanaan i-Share inovasi kurikulum dari prodi Geologi FMIPA UI tersebut berpotensi dijadikan sebagai muatan lokal di wilayah Kabupaten Serang.

Sebelum diimplementasikan di Kabupaten Serang, i-Share telah diperkenalkan ke beberapa sekolah di wilayah Depok, dan Jakarta sejak tahun 2022. Dari hasil evaluasi menunjukkan, bukan hanya kesiapsiagaan dan kapasitas siswa yang meningkat, tetapi antusiasme siswa dalam mengikuti kelas juga turut meningkat.

Share this:

Facebook
X
LinkedIn
WhatsApp
Email
Tumblr
Telegram
Print

Other News