Prof. Suryadi Resmi Menjadi Guru Besar FMIPA UI, Tekankan Pentingnya Keamanan Siber di Era Digital

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) menambah deretan Guru Besarnya dengan pengukuhan Prof. Dr. Drs. Suryadi, M.T. sebagai Guru Besar tetap dalam bidang Ilmu Keamanan Data. Pengukuhan tersebut berlangsung pada Rabu (12/2) di Balai Sidang, Kampus UI Depok, dan dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Advokasi Matematika dalam Sistem Kriptografi dan Sistem Pendeteksi Penyusup”, Prof. Suryadi membahas berbagai isu penting terkait keamanan data dalam era digital saat ini. Ia mengungkapkan bahwa revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam cara produksi dan distribusi informasi melalui adopsi teknologi digital, kecerdasan buatan, serta konektivitas yang semakin meluas.

“Transformasi digital yang membawa seluruh data berbasis digital dan terkoneksi melalui internet of things (IoT) memunculkan tantangan besar dalam hal keamanan data. Keamanan siber menjadi isu utama yang harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar Prof. Suryadi.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pengelolaan keamanan data dan informasi, yang kini tidak hanya menjadi penunjang, melainkan juga sumber daya utama yang memiliki nilai jauh lebih besar dari minyak bumi. “Data dan informasi harus dijaga dan dilindungi dengan baik agar tidak hilang atau malah merugikan,” tambahnya.

Dalam pidatonya, Prof. Suryadi juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait tingginya ancaman serangan siber di Indonesia. Berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), tercatat 158 serangan siber per detik selama periode Januari hingga Juni 2024. Ia mengimbau agar semua pihak, baik individu, organisasi, instansi, maupun perusahaan, lebih waspada terhadap ancaman ini.

Selain itu, Prof. Suryadi menyoroti fenomena manipulasi gambar atau deep fake, yang marak digunakan untuk tujuan-tujuan negatif di media sosial. Untuk itu, ia menyarankan penerapan sistem pendeteksi penyusup dinamis serta pengamanan data dengan menggunakan teknik kriptografi dan steganografi.

Salah satu terobosan yang dikembangkan Prof. Suryadi adalah teknik kriptografi berbasis fungsi chaos yang diklaim dapat memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap data digital. Ia juga menekankan pentingnya penguatan sistem keamanan siber nasional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN).

Prof. Suryadi menambahkan bahwa upaya ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs nomor 9 yang berkaitan dengan pengembangan industri dan infrastruktur, serta SDGs nomor 11 yang bertujuan menciptakan kota yang aman dan berkelanjutan.

“Riset yang kami kembangkan menggunakan dua pendekatan enkripsi, yaitu keystream cipher dan block cipher, yang dapat meningkatkan perlindungan data di berbagai tingkat,” jelasnya.

Ke depan, tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana mengimplementasikan algoritma kriptografi ini ke dalam bentuk perangkat fisik seperti integrated circuit (IC) melalui perancangan Field Programmable Gate Array (FPGA). Prof. Suryadi juga mendorong perlunya kerja sama pentahelix antara akademisi, pemerintah, industri, masyarakat, dan media untuk mendukung pembangunan industri kriptografi nasional.

Dengan pengukuhan ini, Prof. Suryadi berharap riset dan inovasi di bidang kriptografi dapat semakin mendukung terciptanya masyarakat yang lebih aman, berkelanjutan, dan memiliki daya saing tinggi di tingkat global.

Suryadi menamatkan pendidikan sarjana di FMIPA UI, pada 1990. Kemudian pada tahun 1998, ia menyelesaikan studi magister di Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB). Lalu, ia kembali ke UI dan berhasil mendapatkan gelar doktor di Fakultas Teknik (FT), pada 2013.

Dalam prosesi pengukuhannya tersebut, turut hadir Guru Besar Universitas Pertahanan, Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksamana Madya TNI (P). Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, ST, MSc., DESD, IPU, ASEAN.Eng.; Guru Besar Kajian Ilmu Kepolisian Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK, Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri Komjen. Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si.; Wakil Rektor IV Universitas Gunadarma Prof. Dr. Didin Mukodim, M.M.; Guru Besar Hukum Pidana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK Lemdiklat Polri, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar periode 2018-2023 Komjen. Pol. (P). Prof. Dr. Iza Fadri, SIK, SH, M.Si.; Guru Besar Ilmu Pertahanan Bidang Kebijakan Penerbangan Universitas Pertahanan Republik Indonesia Marsekal Muda TNI (P). Prof. Dr. Ir. Asep Adang Supriyadi, ST, MM, IPU, ASEAN.Eng.; Guru Besar Matematika FMIPA Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Endar Hasafah Nugrahani, M.S.

Bagikan ini:

Facebook
X
LinkedIn
WhatsApp
Email
Tumblr
Telegram
Print

Berita Lainnya